Kamis, 20 November 2014

SAMPURASUN

Majalah ini mulai dirilis pada hari Rabu Tanggal 20 Nopember 2014, bertepatan dengan hari kelahiran pengisi Catatan Blog ini, Rencananya blog ini akan digunakan penulis sebagai salah satu media pengenalan Budaya Parahyangan.
Semoga dengan adanya Blog ini Para Pembaca bisa lebih memahami esensi dari budaya sendiri, bukan untuk di pamerkan, tapi untuk dipahami dan diamalkan.

Kenapa Memilih kata Sampurasun...?


Dalam sejarahnya peradaban Sunda, kata Sampurasun merupakan singkatan dari Sampura(hampura) yang artinya punten. Kata ini singkatan dari “abdi nyuhungkeun dihapunten” (Saya mohon dimaafkan). Sehingga, ketika seseorang mengucapkan Sampurasun maka jawabannya tentu saja Rampes, artinya baik dimaafkan (mangga dihapunten). Maka kata Sampurasun Rampes menjadi frase yang pengucapannya tidak dapat dipisahkan satu sama lain.


Pun sa Pun Sampurasun _/|\_

Banyak yang mempertanyakan arti kata "SAMPURASUN" dan banyak pula yang mengartikannya secara berbeda-beda... tidak apa-apa, selama maksud dan tujuannya "baik" sebagai kata sapa-sambut yang menunjukan JATI DIRI BANGSA... (tapi tentu tidak untuk memuji diri seperti "sempurna bagi diri-pribadi", sebab dalam Ajar Pikukuh Sunda tidak mengajarkan kepentingan diri, segalanya bagi semesta kehidupan).

Jika bangsa KITA memiliki kata sapa-sambut maka KITA TIDAK PERLU MEMEPERGUNAKAN MILIK BANGSA LAIN dari manapun asal dan artinya... jadi tidak ada alasan apapun untuk menggantinya, sebab setiap bangsa sudah pasti memiliki cara-ciri kata sapa-sambut (*bahasa) yang berbeda-beda, seperti jagat raya ini diciptakan dgn segala perbedaannya... BAHASA menunjukan KECERDASAN para leluhur setiap bangsa... dan segala kecerdasan para leluhur di negeri ini KITA-lah PEWARISNYA

Sapaan "sampurasun" memang menjadi ciri masyarakat PA-RA-HYANG (*bukan Jawa Barat) khususnya mereka yang menempuh ajar pikukuh SUNDA, yang artinya adalah sebagai berikut :

SAM = sami / sama / same (*inggris)
PURA = keindahan / kesucian / kedamaian
SUN = ... sebutan bagi putra-putri bangsa Matahari (Bataraguru) ---> contohnya "ing sun". Adapun di Jepang digunakan istilah "san" sedangkan di Eropa / Asia Besar disebut "son".

Maka, arti sapaan "sampurasun" itu dapat bermakna sebagai berikut :
1. (semoga) SEGALA KEINDAHAN (dilimpahkan) KEPADA SELURUH PUTRA-PUTRI NEGERI MATAHARI.
2. (semoga) SEGALA KESUCIAN (diberikan) KEPADA SEMUA PUTRA-PUTRI BANGSA MATAHARI.
3. (semoga) SEGALA KEDAMAIAN (menaungi) SELURUH PUTRA-PUTRI BANGSA MATAHARI.

Dalam adab dan tata-kramanya, ketika ucapan "sampurasun" disebutkan / dikatakan harus disertai dengan merapatkan kedua telapak tangan sambil menghadap kepada orang yang kita sapa :
1. menghaturkan sikap sembah di depan wajah sambil menunduk (*jika secara umum yang disapa usianya lebih tua dari kita).
2. menghaturkan sikap sembah di depan dada dgn wajah menunduk (*jika secara umum orang yang disapa usianya lebih muda).

Begitulah para leluhur PA-RA-HYANG menyampaikan Ajar Pikukuh Sunda kepada seuweu-siwinya (seuweu putu) agar senantiasa "rendah hati" di hadapan siapa pun dan apa pun... halus, lembut, sopan-santun, bertata-krama adalah cara-ciri MANUSIA SUNDA (manusia cahaya).

Jawaban atas sapaan "SAMPURASUN" adalah "RAMPES" yang kemudian (umumnya) disertai dengan ucap "MUGIA RAHAYU SAGUNG DUMADI"........... yang artinya adalah..... (*silahkan cari sendiri.... dan harus ketemu)

"Di dunia ini ajaran keindahan bertata-krama dari para LELUHUR KITA sungguh tidak ada satu bangsa pun yang mampu menandinginya.... sayang, sebagian besar para pewarisnya telah meninggalkan ajaran itu..."

Tabe Pun
_/|\_
Mugia Rahayu Sagung Dumadi

3 komentar:

  1. "Jika bangsa KITA memiliki kata sapa-sambut maka KITA TIDAK PERLU MEMEPERGUNAKAN MILIK BANGSA LAIN dari manapun asal dan artinya... jadi tidak ada alasan apapun untuk menggantinya, sebab setiap bangsa sudah pasti memiliki cara-ciri kata sapa-sambut (*bahasa) yang berbeda-beda, seperti jagat raya ini diciptakan dgn segala perbedaannya... BAHASA menunjukan KECERDASAN para leluhur setiap bangsa... dan segala kecerdasan para leluhur di negeri ini KITA-lah PEWARISNYA" pamadegan teh teu ajeg. lamun bener urang sunda geus boga basa sorangan kaasup salam, kunaon tina ieu blog bet ngagunakeun basa indonesia lain gembleng ngagunakeun basa sunda. ajaran sunda wiwitan lain nu urang sunda, jeung urang sunda lain sunda wiwitan. jadi teu kudu ngaku-ngaku yen sunda wiwitan teh Kik sunda tea.da sunda teh lain nu sunda wiwitan.

    BalasHapus
  2. Artikel anu sae pisan, meh urang teu pareumeun obor, haturnuhun mangga dilajengken deui. Salam kesadayana ti Blambangan ( Alas Purwo)

    BalasHapus